TEGANGAN LISTRIK STANDAR



 






Kelistrikan di Indonesia menggunakan sistem arus bolak-balik (AC = Alternating Current) dengan frekuensi 50 Hz. Dari pembangkit, listrik didistribusikan melalui jaringan tegangan tinggi dan tegangan menengah hingga sampai di rumah kita dengan kategori tegangan rendah. Untuk memahaminya secara praktis, sebut saja tegangan listrik merupakan beda potensial antara dua titik terminal pada suatu rangkaian listrik.

Di Indonesia, nilai tegangan listrik untuk konsumen telah mengalami perubahan. Hal ini telah dinyatakan di dalam Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN 1: 1985) yang menyebutkan bahwa tegangan nominal terminal APP (Alat Pembatas dan Pengukur) sebesar 220 V/380 V diubah sesingkat mungkin sampai dengan tahun 2003 menjadi 230 V/400 V dengan variasi tegangan -10% sampai dengan +5%.

Instalasi listrik dengan sistem tiga fasa memiliki nilai tegangan 400 V antara fasanya dan 230 V antara fasa dengan netralnya. Instalasi listrik dengan sistem tiga fasa umum dipakai pada pabrik, hotel, kantor dan lain sebagainya yang membutuhkan suplai daya listrik yang besar. Sedangkan pada sistem instalasi listrik satu fasa lebih banyak diterapkan pada rumah penduduk dengan kategori beban penerangan dan peralatan listrik rumah tangga dengan tegangan
nominal sebesar 230 V antara fasa dengan netralnya.

Tegangan listrik di rumah kita yang dulunya sebesar 110 V berangsur-angsur dihapuskan dan tegangan 220 V mulai tahun 2004 sudah menjadi 230 V. Begitu pula dengan pabrik yang dulunya diterapkan tegangan 380 V sekarang menjadi 400 V. Kemudian variasi tegangan yang dimaksud adalah bahwa standar tegangan dianggap normal bila nilai terendahnya minimal 10% dan nilai tertingginya maksimal 5% dari nilai nominalnya.

Misalnya, untuk sistem kelistrikan dengan tegangan 230 V akan dianggap normal bila:
230 V – (230 V x 10 %) ≤ tegangan standar ≤ 230 V + (230 V x 5 %)
                        207 V ≤ tegangan standar ≤ 241,5 V

Perhitungan di atas cukup menerangkan bahwa nilai tegangan antara 207 V sampai dengan 241,5 V adalah nilai tegangan yang dianggap normal. Oleh karena itu, dalam menggunakan semua peralatan listrik maupun elektronik, kita harus memperhatikan nilai tegangan kerja peratalan tersebut. Misalnya terdapat suatu alat elektronik dengan tegangan kerja sebesar 200 V sampai 240 V. Hal ini berarti bahwa peralatan tersebut dapat diterapkan tegangan listrik sebesar 200 V sampai 240 V saja. Di luar nilai tersebut, tentunya akan merugikan atau membahayakan peralatan itu sendiri maupun penggunanya.

Dengan demikian, selain faktor kontinuitas, nilai tegangan yang normal juga perlu mendapat perhatian dalam menentukan kualitas energi listrik yang kita pakai.

SAKLAR






Fungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan cara pemasangannya. Salah satunya adalah saklar tunggal yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu kelompok beban listrik. Dalam hal ini adalah beban penerangan atau lampu listrik.



Gambar 1. Simbol Saklar Tunggal

Saklar tunggal memiliki dua titik kontak. Masing-masing titik kontak dihubungkan ke saluran fasa dan saluran masukan beban.




Gambar 2. Instalasi Saklar Tungal

Berikut ini digambarkan pemasangan saklar dengan satu titik cahaya.



Gambar 3. Instalasi Saklar Tunggal dengan Satu Titik Cahaya
(a). Gambar Kerja; (b). Gambar Hubungan

Karena fungsinya sebagai pemutus dan penyambung arus listrik, saklar juga dapat digunakan sebagai komponen pengaman manual pada sistem instalasi listrik. Dalam melakukan perbaikan instalasi beban, seluruh sistem instalasi tidak perlu dimatikan. Anda cukup mematikan saklar bebannya saja. Dengan catatan, saklar beserta instalasinya terpasang dan bekerja dengan baik dan benar.

Kasus yang sering ditemukan di lapangan, pemasangan instalasi saklar justru terbalik. Saklar terpasang pada saluran netral beban dan beban terhubung langsung ke saluran fasa seperti pada Gambar (4).


Gambar 4. Instalasi Saklar Tunggal dengan Satu Titik Cahaya yang Salah





Pemasangan yang salah memang tidak menimbulkan kegagalan kerja (hubung singkat/korsleting) pada sistem tersebut. Lampu dapat menyala dan mati sesuai kerja saklar. Tapi hal ini dapat membahayakan orang lain (bukan si pemasang instalasi) yang menganggap sistem instalasi tersebut sudah terpasang dengan baik, benar dan aman. Misalnya, orang lain tersebut memperbaiki instalasi fitting lampu secara langsung tanpa memutuskan arus listrik dari sumber (PLN). Walaupun saklar tersebut sudah dimatikan, pada saluran lampu sampai ke saklar masih terdapat arus listrik.

Untuk memeriksa apakah saklar ini terpasang dengan instalasi yang benar, Anda dapat memeriksanya dengan menggunakan testpen. Dengan saklar pada posisi hidup (on), periksalah kedua titik kontak saklar. Bila kedua titik kontak saklar terdapat arus listrik, maka instalasi saklar yang terpasang sudah benar. Namun bila kedua titik kontak saklar tidak terdapat arus listrik, maka instalasi saklar yang terpasang salah.





TIPS TERHINDAR DARI SENGATAN LISTRIK


Manfaat listrik

Listrik sangat vital kegunnaanya dalam kehidupan sehari-hari,bisa kita bayangkan jika tidak ada listrik,betapa gelapnya dunia ini di malam hari,tapi perlu kita sadari bahaya yang disebabkan oleh listrik pada kehidupan kita sehari-hari.
Saya akan bagi beberapa tips supaya kita terhindar dari sengatan listrik,

Inilah tips yang akan saya bagi-bagikan kepada semua tukang listrik pemula maupun orang awam yang ingin aman dari sengatan aliran listrik.
1. pakailah sepatu dengan alas kaki tebal
2. usahakan sepatu,pakaian dalam keadaan kering
3. jangan menyentuh benda apapun sewaktu menyentuh penghantar yang beraliran listrik
4. sewaktu menyambung penghantar yang aliran listriknya usahakan badan jangan menyentuh benda apapun.
nah sekarang praktekan,di jamiin tidak akan tersengat listrik bila mengikuti smua tips dari saya
ajaklah salah satu teman anda,untuk membantu anda
persiapkan,tespen kabel dan steker
langkah pertama carilah stopkontak yang beraliran listrik,setelah itu tespen kedua lubang di stopkontak tersebut,cari kutup positipnya(+)lalu colokkan kable ke stopkontak tersebut.
setelah itu tespen ujung kabel cari kutup positip(+)dan negatip(-)renggangkan agak jauh agar tidak beradu.
nah setelah itu pegang satu persatu ujung kabel yang sudah beraliran listrik,minta kawan anda untuk menespen tubuh anda,bila yang anda pegang adalah kutup positip maka tespen akan menyala dan anda tidak akan merasakan apapun,tapi ingat megangnya harus satu persatu.

YANG MENIMBULKAN KEBAKARAN LISTRIK


beberapa hal yang bisa menimbulkan kebakaran dari aliran listrik,

1. karna terjadi konsleting listrik,sehingga menimbulkan percikan api yang berdekatan dengan bahan yang mudah kebakar.
2. sambungan pada instalasi listrik yang tidak sempurna,sehingga setiap ada beban listrik yang mengalir sambungan tersebut terus menerus akan menimbulkan pecikan api,dan sambungan yang kendor tidak bisa membuat protek/terputusnya pada fuse/mcb
3. penggunaan stop kontak yang menumpuk,karna stop kontak yang menumpuk tidak mampu menahan beban yang mengalir sehingga stop kontak akan menjadi panas dan terbakar.
4. instalasi pada panel listrik yang tidak sempurna,pemasangan pengabelan pada mcb tidak kencang/kendor sehingga mcb tersebut akan terbakar dan menimbulkan api.
5. instalasi pada KWH meter pln yang tidak sempurna,didalam Kwh meter terdapat terminal/sambungan antara kabel milik PLN dan kabel unuk instalasi rumah,bila sambungan pada terminal tersebut kurang kencang akan membuat terminal akan panas dan meleleh,mengakibatkan terjadinya shot antara kabel SR pln dan body kwh,mengakibatkan ledakan yang menimbulkan bola api.
6. adanya pencurian arus listrik milik PLN,dengan sambungan yang tidak sempurna,misalnya dengan cara di paku pada kabel SR,dengan cara dililit pada SR yang tidak memenuhi standar keamanan,apabila terjadi konsleting listrk bisa menimbulkan ledakan dan bola api.

PANEL LISTRIK




Instalasi listrik sebaiknya menggunakan panel pembagian yang di maksudkan untuk pembagian tiap-tiap ruangan yang akan di instalasi listrik ,misalnya instalasi listrik pada tempat tinggal,setiap ruangan pada tempat tinggal sebaiknya mempunyai line sendiri/masing-masing,misalkan ruang tamu,dapur,taman dan lain sebagainya tujuannya adalah jika ada salah satu ruangan terjadi konsleting listrik maka ruangan yang lain masih bisa di fungsikan.dan tujuan lainya penggunakaan panel listrik ialah untuk segi keamanan jika ada konsleting listrik pada ruangan-ruangan tersebut cukup mematikan listrik dari panel tersebut.
Panel listrik terdiri dari berbagai macam ukuran tergantung pada penggunaan.tata cara instalasi panel listrik sangat mudah dan tidak begitu sulit namun di butuhkan ketelitian dan konsentrasi
Langkah pemasangan panel listrik ialah mempersiapkan box panelnya di tempat yang telah di persiapkan .
Pasang busbar arde dan neutral pada tempat yang telah di sediakan di box panel tersebut.
Pasang MCB menurut ukuran penggunaan dan jumlah yang di perlukan.
Selanjutnya pasang semua kabel grounding/arde pada busbar arde.
Pasang kabel netral pada busbar neutral yang telah di sediakan.
Pasang kable line/positip pada mcb di sini banyak yang perlu di perhatikan hitung semua perkiraan pemakaian listrik di tiap ruangan untuk menentukan besar kecilnya ampere MCB.setelah itu pasang rel kabel atau penjamper mcb di bagian bawah MCB.jangan lupa memasang meanswith dengan tujuan jika ingin memadamkan semua ruangan cukup menurunkan atau mematikan meanswith maka semua arus listrik akan terputus.
Tapi perlu di ingat bahwa panel listrik rentan sekali dengan kerusakan jika tidak sering di periksa karma di setiap koneksinya menggunakan baut,jika dalam tempo waktu yang lama dan beban yang banyak maka baut-baut tersebut bias mengalami kekenduran dan mengakibatkan ngepong atau renggangnya sambungan atau koneksi tersebut,maka sebaiknya setiap instalasi listrik yang menngunakan panel listrik di periksa setiap 6 bulan sekali

GROUNDING



Grounding berfungsi untuk melindungi alat-alat yang menggunakan listrik dan juga untuk menghilangkan arus semu/induksi atau kontak dengan boddy alat-alat listrik terutama alat-alat yang menggunakan kumparan,seperti kulkas,mesin cuci,pompa air,water hiter dan lain sebagainya.
Terutama pada water hitter atau alat penghangat air lainya grounding sangat penting peranannya,apabila alat-alat tersebut jika kondisinya tidak bagus maka akan terjadi kebocoran arus listrik/induksi yang menyebabkan kontak dengan boddy sehingga air yang melewati alat tersebut akan terdapat arus listrik walaupun sangat kecil,jika kita sentuh air tersebut akan terasa ada arus listrik dalam air tersebut.untuk itu di perlukan gronding atau arde untuk menghilangkan arus induksi tersebut.
Ini juga terjadi pada alat-alat lain seperti pompa air,kulkas mesin cuci dan lain sebagainya.

Berikut ini tata cara pemasangan atau instalasi grounding
Pastikan semua stop kontak menggunakan grounding,biasanya stop kontak yang menggunakan arde/grounding terdiri dari 3 kabel yaitu fasa(+)neutral(-)dan grounding.
Setelah itu kita bisa buat grounding sendiri dengan cara menancapkan batangan besi atau kabel kusus grouding ke dalam tanah,untuk semakin dalam kita menancapkan grounding akan semakin baik untuk grounding tersebut,penancapan arde/grounding bisa di lakukan dengan cara mengebor tanah atau bisa langsung di tancapkan ke tanah dengan batangan tembaga kusus untuk grounding.setelah itu sambungkan kabel ke boddy Kwh meter dan jumper lagi ke panel listrik tepatnya di terminal/circuit arde.dan untuk lebih bagusnya lagi sebaiknya arde/grounding di jumper lagi ke circuit netral pada panel tersebut dengan catatan panel tersebut tidak memakai elcb untuk fuse pengaman.

MCB


Mcb adalah sebuah alat yang di pakai untuk instalasi listrik.yang terdiri dari 1 fasa dan 2 fasa,tergantung dari pemakaian.
Biasanya mcb di pakai untuk sekering/fuse/pengaman untuk instalasi listrik di rumah maupun di gedung,pabrik dan lain sebagainya tapi fungsi mcb untuk PLN adalah sebagai alat ukur daya yang terpasang.misalnya apa bila daya yang terpasang di suatu rumah 1300 watt maka mcb yang terpasang di Kwh rumah tersebut menggunakan mcb 6 ampere.tapi bisa juga berfungsi sebagai sekering/pengaman jika terjadi hubungan pendek/konsleting listrik.
Mcb sangat mudah di beli di toko-toko listrik,biasanya mcb terdiri dari banyak merk dan dengan harga berkisar dari Rp 5000 sampai dengan Rp50.000,tergantung dari merk dan kualitasnya.
Perbedaan antara mcb yang SNI dengan mcb yang biasa/mcb yang murah adalah sebagai berikut:
Bila mcb yang SNI kalau kita buka isi dalamnya terdiri dari berbagai alat,kumparan,sakelar on/off,pendingin dan lain sebagainya.
Sedangkan mcb yang murah/biasa/yang tidak punya label SNI,kalau kita buka isi dalamnya hanya menggunakan kabel penghubung dan sakelar on/off saja.maka dari itu mcb yang SNI lebih berat kalau kita pegang,sedangkan mcb yang biasa itu sangat ringan,dan kalau kita menekan tuas mcb yang SNI akan lebih halus suaranya.sedangkan untuk mcb yang biasa suaranya sangat keras dan kasar.itulah salah satu perbedaan mcb yang SNI dengan yang biasa.
Cara kerja mcb:
Memproteksi arus lebih yang di sebabkan oleh beban lebih dan arus lebih karna terjadi hubungan pendek listrik.cara kerja dari mcb yaitu untuk memutuskan hubungan yang di sebabkan hubungan pendek maupun arus lebih dengan rilei yang terpasang di dalam mcb itu sendiri.

ELEKTRIC LEAKAGE CIRCUIT BREAKER (ELCB)


ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif,arus negatif dan grounding pada instalasi listrik.Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia.perlu kita ketahui,bahwa listrik sangat penting perannnya dalam kehidupan sehari-hari.Tapi kita juga harus mewasdai bahaya dari arus listrik.Efek dari sengatan listrik sangat bervareasi dari cacat fisik dan psikis sampai pada membawa korban jiwa.Telah banyak kasus yang terjadi di sekitar kita meninggalnya seseorang karna tersengat arus listrik.Mungkin ELCB patut kita perhitungkan untuk tingkat keamanan di rumah kita,baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan listrik maupun untuk instalasi listrik di rumah kita.
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia,maka arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemasangan ELCB.
Pastikan instalasi listrik dalam keadaan baik,artinya samua sambungan harus tertutup rapat dengan menggunakan isolasi dan pastikan pengabelan positif maupun negatip jangan bersetuhan dengan grounding atau tembok dan apapun yang berhubungan dengan bumi atau grounding sebab walaupun arus negatif/netral bersentuhan dengan tembok dan sejenisnya yang berhubungan dengan bumi maka ELCB akan memutuskan arus seketika.
Pastikan semua peralatan rumah tangga seperti pompa air,kulkas lampu dan lain sebagai dalam kondisi yang baik atau normal,karna jika ada alat yang dalam kondisi tidak baik/kurang normal juga bisa memicu ELCB memutuskan ru

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANYA

  © Blogger template 'Ultimatum' by wallpapers 2008

Back to TOP